Jumat, 03 Juli 2020

Model-Model Komunikasi Massa

Model-Model Komunikasi Massa
&
Analisa Komunikasi pada Media Massa Indonesia 

 


 

Disusun Oleh : Kelompok 3

1.      Anggiani Meta Shafira – 44190614

2.      Ade Nauval Sauqi Akbar – 44190613

3.      Ade Osha Syamustika – 44190625

4.      Roro Restiyani A – 44190548

5.      Angga Milleniawan – 44190541

6.      Muhammad Farhan – 44190576

 

 

Ilmu Komunikasi

Universitas Bina Sarana Informatika

2020

Rabu, 06 Mei 2020

Komunikasi Digital Dan Media Sosial


Membuat Konten Pemasaran Produk

Disusun Oleh :

Anggiani Meta Shafira
44190614
44.2D.01

ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2020

------------------------------------------------------------------
RESMI LIRIS DI INDONESIA!!

SAMSUNG GALAXY S20 ULTRA 5G


📆 Released 2020 March 06
⚓ 222g 8.8mm thickness
📲 Android 10, One UI 2
💾 128GB/256GB/512GB storage, microSDXC

Spesifikasi :
*Disclaimer: We can not guarantee that the information on this page is 100% correct.




YUUUKKK!! BURUAN DAPETIN 
SAMSUNG GALAXY S20 ULTRA
KITA LAGI ADAIN PROMO LHOOO..!!
STOCK TERBATAS
CEPETAAAANNNNN JANGAN SAMPAI KEHABISAN..!!
~~~

CARI ACCESSORIES HANDPHONE / TABLET ATAU PERALATAN ELEKTRONIK LAINNYA ??
DI STORE KITA BANYAK LHOO KAK!!
ADA BERBAGAI MACAM ACCESSORIES DAN MASIH BANYAK BARANG YANG LAINNYA..

YUUUKKK KAK!! CEPETAN CEK AJA DI STORE KITA SIAPA TAU APA YANG DICARI BISA DIDAPETIN DISINI

KUALITAS & HARGA??? BOLEH DIBANDINGKAN DENGAN STORE LAIN
STORE KITA PASTI MEMBERIKAN PELAYANAN YANG TERBAIK.

JADIII TUNGGU APALAGI KAK??

ADA GIVEAWAY JUGA LHOOO!!
↘               ↙
📞 : 0812-8888-1234
📨 : pumpyumkinstr@gmail.com
📲 : @pumpyumpkinstr



TERIMAKASIH

Selasa, 05 Mei 2020

Tugas UTS Komunikasi Massa



Analisis Fungsi dan Efek Bentuk Media Massa





Disusun Oleh :
Anggiani Meta Shafira
44190614
44.2D.01



Ilmu Komunikasi
Universitas Bina Sarana Informatika
2020





·         Fungsi Film
·         Efek Film


Kata Pengantar


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas UTS dari mata kuliah Komunikasi Massa dengan judul “Analisis Fungsi dan Efek Bentuk Media Massa”.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen Komunikasi Massa, Ibu Yusmawati, M.I.Kom yang telah membimbing saya dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat, Terima kasih.

Bogor, 5 Mei 2020


Anggiani Meta Shafira




BAB I

PENDAHULUAN


Apa pun profesi atau pekerjaan seseorang, setidaknya ia pernah mendengarkan radio siaran menonton televisi atau film, membaca koran atau majalah. Ketika seseorang mendengar radio siaran, membaca koran, atau menonton film, sebenarnya ia sedang berhadapan dengan atau terterpa media massa, dimana pesan media itu secara langsung atau tidak langsung tengah memengaruhinya. Gambaran ini mencerminkan bahwa komunikasi massa, dengan berbagai bentuknya, senantiasa menerpa manusia, dan manusia senantiasa menerpakan dirinya kepada media massa.
Aneka pesan melalui sejumlah media massa (koran, majalah, radio siaran, televisi,film, dan media on line/internet), dengan sajian berbagai peristiwa yang memiliki nilai berita ringan sampai berita tinggi, mencerminkan proses komunikasi massa yang selalu menerpa kehidupan manusia. Bagi yang tidak suka membaca koran, setidaknya ia akan mendengarkan radio siaran atau menonton televisi. Artinya, tidak ada orang yang terlepas dari terpaan media massa. Seorang anak sudah diterpa film anak-anak di televisi, kendati anak itu masih balita, belum bisa membaca dan menulis. Berangkat remaja dan dewasa, ia sudah mulai menerpakan dirinya dengan media massa cetak seperti majalah anak-anak, majalah remaja, majalah berita mingguan, majalah hiburan, serta surat kabar.
Komunikasi massa, seperti bentuk komunikasi lainnya (komunilkasi antarpersona, komunikasi kelompok atau komunikasi organisasi), memiliki sedilstnya enam unsur, yakni komunikator (penyampai pesan), pesan, media, komnikan (penerima pesan), efek, dan umpan balik.
Proses komunikasi pada awalnya dibagi menjadi dua kategori, yakni komunikasi antarpersona dan komunikasi massa (Blake & Haroldsen, 1979: 32). Karakteristik komunikasi antarpersona sebagai suatu proses adalah komunikator dan komunikannya tatap muka (face to face communication) dan di antara mereka terjadi saling berbagi ide, informasi dan berbagi sikap. Dalam berbagai kegiatan manusia sebagai mak.luk sosial, komunikasi tatap muka mengalami perkembangan pada saat seorang komunikator harus menyampaikan pesan pada sekelompok orang yang terdiri dari lima sampai 50 orang, bahkan lebih dari lima puluh orang. Dalam kondisi demikian, meskipun komunikasinya berlangsung secara tatap muka, karakteristik komunikasi antarpersona tidak berlaku pada bentuk komunikasi itu. Dari sini kemudian dikenal istilah komunikasi kelompok kecil (small audience atau small group communication) dan komunikasi kelompok besar (large audience atat. large group communication).
Dalam perkembangan berikutnya, ada bentuk komunikasi lain yang tidak dapat dikategorikan sebagai komunikasi antarpersona, tetapi memiliki sifat antarpersona karena komunikannya seringkali hanya satu orang dan dikenal oleh komunikatornya. Bentuk komunikasi itu tidak dapat dikategorikan sebagai komunikasi massa meskipun memiliki situasi pada komunikasi massa. Bentuk konunikasi ini disebut komunikasi medio (seperti telepon, teleks, faksimili, closed-circuit television. dan sejenisnya). Kata medio berasal dari bahasa Latin yang berarti tengah-tengah, yang mempunyai karakteristik berada diantara komunikasi antarpersona dan komunikasi massa (Blake & Haroldsen, 1979:32). Kategori komunikasi medio dalam dunia periklanan adalah media luar ruang (poster, spanduk, transit/panel bis), dan media lini bawah (pameran, direct mail, kalender, display).
Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, media komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya, terutama dalam hal menjangkau komunikan. Sebagaimana dikemukakan Marshall MeLuhan, kita sekarang hidup dalam desa dunia (global village), karena media massa modern memungkinkan berjuta-juta orang diseluruh dunia untuk berkomunikasi ke hampir setiap pelosok dunia.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003: 188), yakni: kamunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass commumicaton is messages communicated through a mass medum to a large mmber of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang jika tidak meng gunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah: radio siaran dan televisi --keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah --keduanya disebut sebagai media cetak; serta media flim. Film sebagai media kornunikasi massa adalah filin bioskop.
Definisi kouuunikasi massa yang lebih perinci dikeunukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) "Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies". (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Rakhmat, 2003: 188).

1.      Apa itu media massa?
2.      Apa saja teori komunikasi massa?
3.      Apa saja bentuk-bentuk media massa?
4.      Apa fungsi dan efek dari media massa elektronik (Film)?

1.    Menjelaskan pengertian media massa.
2.    Memberitahu apa saja teori komunikasi massa.
3.    Menjelaskan apa saja bentuk-bentuk dari media massa.
4.    Menganalisis fungsi dan efek media massa elektronik Film.



BAB II

PEMBAHASAN


Media massa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi setiap hari, kapan saja dan dimana saja antara satu orang dengan orang yang lain. Setiap orang akan selalu memerlukan media massa untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian di sekitar mereka, dengan media massa pula orang akan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan pada saat tertentu mereka menginginkan informasi. Disisi lain manusia dapat berbagi kejadian – kejadian yang terjadi di sekitar mereka kepada orang lain. Sehingga antara satu orang dengan orang lain di daerah yang berbeda dapat melakukan pertukaran informasi mengenai kejadian disekitar mereka melalui media massa.
Perlu ditekankan bahwa dalam hal ini yang dimaksud media adalah media atau alat yang menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa, bukan media tradisional seperti wayang, kethoprak, ludruk, dan lain sebagainya. Sedangkan media massa modern terbagi menjadi dua yaitu media massa yang tercetak dalam sebuah kertas (media cetak) dan media yang terdiri dari perangkat mesin – mesin (media elektronik), media massa cetak misalnya majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Serta media elektronik seperti radio dan televisi (Nuruddin, 2009: 3). Sehingga dalam hal ini media yang dimaksud adalah media yang merupakan hasil dari adanya teknologi terbaru atau modern yang dapat menyampaikan sebuah informasi terkini yang meliputi kehidupan bermasyarakat dan penting diketahui oleh masyarakat.
Komunikasi massa meliputi semua lapisan masyarakat atau khalayak ramai dalam berbagai perbedaan, perbedaan tersebut terdapat pada usia, agama atau keyakinan, pendidikan, status sosial dan semua yang terjangkau oleh saluran media massa. Ada hubungan timbal balik antara media dengan khalayak, khalayak dapat mempengaruhi media dan sebaliknya media juga dapat mempengaruhi khalayak. Media dapat menyampaikan hal penting untuk diketahui masyarakat sehingga masyarakat mengerti dan mengetahui kejadian yang sedang terjadi, begitu pula sebaliknya masyarakat dapat menghubungi media untuk menyampaikan informasi yang ada disekitar mereka melalui nomor – nomor yang dapat dihubungi pada suatu media.
Media massa terbagi menjadi dua jenis yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa elektronik adalah sarana komunikasi massa melalui perangkat – perangkat elektronik seperti televisi dan radio. Sedangkan media cetak adalah sarana komunikasi massa melalui tulisan seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan lain – lain. Media massa elektronik salah satu media yang memiliki kekhususan, hal itu terletak pada dukungan elektronik dan teknologi yang menjadi kekuatan dari media yang berdasar pada elektronik. Salah satu kelebihan media elektronik adalah sifatnya yang real time atau disiarkan secara langsung apabila ada peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi. Menurut khalayak, media elektronik sifatnya lebih instan daripada media cetak, sehingga media elektronik lebih banyak dipilih oleh khalayak daripada media cetak.


Teori peluru ini merupakan konsep awal efek komunikasi massa yang oleh para pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pula hypodermic needle theory (teori jarum hipodermik). Teori ini ditampilkan tahun 1950-an setelah peristiwa penyiaran kaleidoskop stasiun radio siaran CBS di Amerika berjudul The Invansion from Mars Effendy.1993: 264-265).
Teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa, dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya (pasi). Pengaruh media sebagai hypodermic injection (jarum suntik) didukung oleh munculnya kekuatan propaganda Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945)

Teori efek media lainnya adalah the multi step flow (atau banyak tahap). Survei dalam teori ini dilakukan tahun 1940-an berkenaan dengan proses pengaruh sosial yang menunjukkan model yang sangat berbeda dari model jarum hipodermik. Banyak bukti penelitian yang mendukung model banyak tahap ini. Sebagian besar orang menerima efek media dari tangan kedua, yaitu opinion leaders (para pemuka pendapat) yang mnemilikei akses lebih dahulu pada media massa.
Teori arus multi tahap mendapat krtitik juga. Orang-orang dalam kelas sosia yang berbeda membuat interpretasi berbeda pula tentang media. Orang-oran cenderung berbicara dengan orang lain yang memiliki kesamaan dalam pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan latar belakang keluarga. Mereka cenderung menginterpretasi isi media melalui diskusi dengan kelompok-kelompok kunci dari orang-orang yang disebut interrelative communities atau peer groups. Mereka membentuk komunitas alami seperti sebuah kcluarga, tetangga, himpunan gereja, yang juga mencakup orang-orang yang turut menafsirkan dan memperkuat pesan-pesan media, seperti banyaknya neusgroup (agen kelompok berita) pada World wide Web. Dalam teori ini dinyatakan hasil komunikasi antarpersona lebih menonjol dibandingkan dengan terpaan media massa.

Teori proses selektif (selective processes theory) ini merupakan hasil penelitian lanjutan tentang efek media massa pada Perang Dunia II yang mengatakan bah penerimaan selektif media massa mengurangi sejumiah dampak media. Teori ini menilai orang-orang cenderung melakukan selectiue exposure (terpaan selcktif). Mereka menolak pesan yang berbeda dengan kepercayaan mereka.
Tahun 1960 Joseph Klapper menerbitkan kajian penelitian efek media massa yang tergabung dalam penelitian pascaperang tentang persuasi, pengaruh persona dan proses selektif. Klapper menyimpulkan bahwa pengaruh media itu lemah persentase pengaruhnya kecil bagi pemilih dalam pemilihan umum, pasar saham dan para pengiklan.

Selama beberapa tahun kesimpulan Klapper dirasakan kurang memuaskan. Penelitian dimulai lagi dengan memakai pendekatan baru, yang dapat menjelaskan pengaruh media yang tak dapat disangkal lagi, terutama televisi, terhadap remaja. Muncullah teori baru efek media massa yaitu social leamning theory (teori pembelajaran sosial). Teori ini kini diaplikasikan pada perilaku konsumen, kendati pada awalnya menjadi bidang penelitian komunikasi massa yang bertujuan untuk memahami efek terpaan media massa.
Berdasarkan hasil penclitian Albert Bandura, teori ini menjelaskan bahwa pemirsa meniru apa yang mereka lihat di televisi, melalui suatu proses obseruational learning (pembelajaran hasil pengaumatam). Klapper menganggap bahwa "ganjaran" dari karakter TV diterima mereka sebagai perilaku antisosial, termasuk menjadi toleran terhadap perilaku perampokan dan kriminalitas, menggandrungi kehidupan glamor seperti di televisi.

Model difusi inovasi akhir-akhir ini banyak digunakan sebagai pendekatan dalam komunikasi pembangunan, terutama di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia atau dunia ketiga. Tokohnya Everett M. Rogers mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam Jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu system sosial.
Difusi adalah suatu jenis khusus komunikasi yang berkaitan dengan penyebaran pesan-pesan sebagai ide baru. Sedangkan komunikasi didefinisikan sebagai proses di mana para pelakunya menciptakan informasi dan salig bertukar informasi tersebut untuk mencapai pengertian bersama. Di dalam pesan itu terdapat ketermasaan (neuness) yang memberikan ciri khusus kepada difusi yang menyangkut ketakpastian (uncertainty). Derajat ketidakpastian seseorang akan dapat dikurangi dengan jalan memperoleh informasi (lihat Effendy, 1993; Severin dan Tankard, 1988; McQuail dan Windahl, 1993; Liliweri, 1991).
Unsur utama difusi adalah (a) inovasi; (b) yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu; (c) dalam jangka waktu tertentu; (d) diantara para anggota suatu sistem sosial. Inovasi adalah suatu ide, karya atau objek yang dianggap baru oleh seseorang. Ciri-ciri inovasi yang dirasakan oleh para anggota suatu sistem sosial menentukan tingkat adopsi; (a) relative aduantage (keuntungan relatif; (b) compatbility (kesesuaian); (c) complexity (kerumitan); (d) trialability (kemungkinan dicoba); (e) obseruability (kemungkinan diamati).
Everett M. Rogers dan Floyd G. Shoemaker mengemukakan bahwa teori difusi inovasi dla prosesnya ada 4 (empat) tahap, yaitu: pengetahuan, persuasi, keputusan dan konfirmasi.

Menurut teori kultivasi, media, khususnya televisi, merupakan sarana utama kita untuk belajar tentang masyarakat dan kultur kita. Melalui kontak kita dengan televisi (dan media lain), kita belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai-nilainya serta adat kebiasaannya.
Teori kultivasi berpendapat bahwa pecandu berat televise membentuk suatu citra realitas yang tidak konsisten dengan kenyataan. Sebagai contoh, pecandu berat televisi menganggap kemungkinan seseorang untuk menjadi korban kejahatan adalah 1 berbanding 10. Dalam kenyataan angkanya adalah 1 berbanding 50 Pecandu berat mengira bahwa 20% dari total penduduk dunia berdiam di Amerika Serikat. Kenyataannya hanya 6%. Pecandu berat percaya bahwa persentase karyawan dalam posisi manajerial atau profesional adalah 25%. Kenyataannya hanya 5%.

Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media elektronik.
a.       surat kabar,
b.      koran,
c.       majalah,
d.      tabloid,
e.       brosur,
f.       undangan.
a.       radio siaran,
b.      televisi,
c.       film,
d.      media on-line (internet).

Film (Gambar bergerak) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser setiap minggunya.
Film lebih dahulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton flm ke bioskop ini menjadi aktivitas popular bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an.
Industri film adalah industri bisnis. Predikat ini telah menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa. fim adalah karya seni, yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika (keindahan) yang sempurna. Meskipun pada kenyataanya adalah bentuk karya seni, industri film adalah bisnis yang memberikan keuntungan, kadang-kadang menjadi mesin uang yang seringkali, demi uang, keluar dari kaidah artistik film itu sendiri (Dominick. 2000: 306).

Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Hal ini pun sejalan dengan misi perfilman nasional sejak tahun 1979, bahwa selain sebagai media hiburan, film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building (Effendy, 1981: 212). Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang objektif, atau film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara berimbang.

Analisa efek Film menurut Steven M.Chafee.
Ø  Efek ekonomi
Dengan adanya film, menjadikan lapangan pekerjaan bagi bidang tertentu yang dibutuhkan didalam pembuatan film seperti editor, cameramen, actor/aktris, dll.
Ø  Efek sosial
Didalam film pun mengajarkan kita bagaimana cara bersosialisasi dengan benar didepan umum atau dengan kerabat dekat.
Ø  Penjadwalan kegiatan sehari-hari
Dijaman sekarang dengan banyaknya situs dan aplikasi menonton film secara instan tanpa harus pergi ke bioskop menjadikan kita mudah untuk menonton film dimana saja, dan mungkin termasuk salah satu bagian dari kegiatan sehari-hari.
Ø  Efek hilangnya perasaan tidak nyaman
Jika kita sedang bosan atau jenuh, film komedi atau film dengan genre yang disukai dapat dijadikan sebagai salah satu penghilang rasa bosan atau disaat kita sedang jenuh.
Ø  Efek menumbuhkan perasaan tertentu
Seperti halnya menonton film horror yang dapat menimbulkan perasaan tertentu seperti takut atau waspada setelah menonton film horror itu.


BAB III

PENUTUP



Kesimpulan


Media massa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi setiap hari, kapan saja dan dimana saja antara satu orang dengan orang yang lain. Disisi lain manusia dapat berbagi kejadian – kejadian yang terjadi di sekitar mereka kepada orang lain. Sedangkan media massa modern terbagi menjadi dua yaitu media massa yang tercetak dalam sebuah kertas (media cetak) dan media yang terdiri dari perangkat mesin – mesin (media elektronik), media massa cetak misalnya majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Serta media elektronik seperti radio dan televisi (Nuruddin, 2009: 3).
Komunikasi massa meliputi semua lapisan masyarakat atau khalayak ramai dalam berbagai perbedaan, perbedaan tersebut terdapat pada usia, agama atau keyakinan, pendidikan, status sosial dan semua yang terjangkau oleh saluran media massa. Ada hubungan timbal balik antara media dengan khalayak, khalayak dapat mempengaruhi media dan sebaliknya media juga dapat mempengaruhi khalayak. Sedangkan media cetak adalah sarana komunikasi massa melalui tulisan seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan lain – lain. Menurut khalayak, media elektronik sifatnya lebih instan daripada media cetak, sehingga media elektronik lebih banyak dipilih oleh khalayak daripada media cetak.


Daftar Pustaka


Ardianto, Elvinaro., Lukiati Komala, Siti Karlinah, 2009. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 

~~

Model-Model Komunikasi Massa

Model-Model Komunikasi Massa & Analisa Komunikasi pada  Media Massa Indonesia      Disusun Oleh : Kelompok 3 1.       Anggiani...